Laman

My Duty



 Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Di sini saya akan menjelaskan tentang ikhlas,,

Siapa yang tahu pengertian ikhlas ??????


Dalam mendefinisikan ikhlas, para ulama berbeda redaksi dalam menggambarkanya. Ada yang berpendapat, ikhlas adalah memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah mengesakan Allah dalam beribadah kepadaNya. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah pembersihan dari pamrih kepada makhluk.
 
Ketahuilah sobat !!!

Dalam ajaran islam, ikhlas merupakan roh amal atu jiwa ibadah. Ia jadi penentu apakah ibadah kita di terima atau tidak. Jadi , jika amal ibadah kita tidak ikhlas, maka ia tidak ada nilai di sisi allah  dan atau tidak ada harganya lagi. Sebaliknya kalau ikhlas beramal, allah akan menerima ibadah kita dan di balas dengan ganjaran yang tak ternilai.

Dalam kita sarhul hikam, ikhlas di bagi menjadi tiga macam : 

1.       Ikhlas ibad : ikhlas yang di lakukan karena mengharap pahala dan takut pada dosa
2.      Ikhlas muhibin : ikhlas yang hanya di lakukan dengan tidak mengharap apapun
3.      Ikhlas arifin : ikhlas yang di lakukan tidak mengharapkan apapun dan hanya karena Allah (merupakan ikhlas yang paling tinggi tingkatannya )

Begitulah penting dan bernilainya ikhlas itu. Allah tahu agama-Nya yang suci murni itu diamalkan secara suci pula yakni tidak dicelahi dengan sembarang bentuk hati busuk. Tidak dicelahi dengan rasa riya’, ujub, ingin dipuji, hendak nama, ingin dinilai dengan mata dunia atau dengan tujuan menolak kemudaratan manusia.         

Dalam hal ini Allah ingatkan kita dalam Al – Qur’an:  

yang artinya :
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (khalis).” (Az Zumar: 3) 

Amal ibadah akan tertolak percuma ibarat debu-debu ber-terbangan kalau keikhlasan hati tidak ada. Untuk menentukan amal ibadah yang  ikhlas tidak di tentukan dengan kata-kata. Misalnya: “Saya beri ini dengan penuh ikhlas.” “Saya buat ini ikhlas untuk anda.” “Kutujukan ikhlas untukmu.” “Saya yang ikhlas.” “Saya bantu awak dengan ikhlas hati.”
Rabi’ah al- adawiyah pun pernah berkata : 

“Aku tidak menyembah mu (allah) karena takut dari neraka mu, dan karena ingin masuk surga mu”. (sahrul hikam hlm. 11)

Itu menunjukkan bahwa robi’ah al-adawiyah termasuk ke dalam tingkatan ikhlas muhibbin karena beliau melakukan semua amal ibadahnya bukan untuk mengharap sesuatu apapun namun hanya mengharap ridho allah s.w.t.        

Untuk mendapat ikhlas amatlah susah. Tetapi bila tidak ada ikhlas, itu artinya tidak ada roh amal. Tidak ada nyawa ibadah. Walaupun manusia itu nampaknya hebat, di sisi Allah, tidak bernilai apa-apa. Kosong. Ibarat habaan mansura yakni habuk-habuk yang berterbangan, hilang begitu saja.

Allah berfirman :

http://alhikam0.tripod.com/010f.JPG 

“(Amalkanlah perkara-perkara itu) dengan tulus ikhlas kepada Allah, serta tidak 
mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya”:. (Ayat 31 : Surah al-Hajj )
              
Jadi mulai dari  sekarang kita harus melakukan semua amal perbuatan kita dengan hati yang ikhlas. Jika belum bisa maka berusaha lah pasti allah akan memberikan jalan yang terbaik buat kita.

Hanya  itu yang dapat saya sampaikan. Jika ada kesalahan tolong di benarkan dan di maafkan dengan se ikhlas- ikhlasnya.

Wassalaamua’laikum Wr. Wb.




Mazidatur Rohmah Sakinah
XI IPA
Aqidah Akhlak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar